7 Manga Brutal yang Sulit Diangkat ke Layar Lebar

Industri anime sedang berkembang pesat. Tapi di balik semua hype, keputusan adaptasi tetap ditentukan oleh pasar. Banyak karya manga brutal dan filosofis yang sebenarnya layak diangkat ke layar lebar, tapi justru dihindari karena dianggap terlalu gelap, terlalu jujur, dan terlalu kompleks untuk penonton umum.

Popstation akan membahas tujuh manga brutal yang luar biasa secara artistik, tapi kemungkinan besar hampir mustahil difilmkan karena kontennya terlalu berat untuk pasar umum.

  1. Oyasumi Punpun

Oyasumi Punpun mengikuti kehidupan Punpun Punyama, seorang anak laki-laki yang digambarkan sebagai burung kartun sederhana di dunia yang sangat realistis. Gaya gambarnya memang terlihat lucu, tapi isi ceritanya sangat kelam.

Oyasumi Punpun

Kamu akan mengikuti perjalanan Punpun dari masa kecil hingga dewasa. Isinya penuh trauma, cinta yang gagal, dan tekanan hidup yang terus memburuk. Tidak ada tokoh heroik, tidak ada aksi seru, dan tidak ada momen cerah. Oyasumi Punpun merupakan salah satu manga brutal paling jujur yang pernah ditulis. Sayangnya, cerita seperti ini tidak menarik bagi sponsor atau studio besar.

  1. I Am a Hero

I Am a Hero bukan kisah zombie biasa. Tokohnya, Hideo Suzuki, adalah mangaka yang hidupnya penuh kegelisahan dan halusinasi. Ketika wabah misterius menyerang Jepang dan mengubah orang menjadi monster mengerikan, Hideo berusaha bertahan hidup dengan senjata legal dan semangat yang rapuh.

I Am a Hero

Manga ini cocok untuk animasi dewasa. Ceritanya jujur dan penuh horor psikologis. Tapi justru karena kejujuran itu, adaptasi layar lebar akan sulit dilakukan tanpa sensor berat. Dalam logika produksi konvensional, horor seperti ini dianggap terlalu berisiko.

  1. Homunculus

Homunculus adalah mahakarya horor psikologis. Tokoh utamanya, Nakoshi, adalah tunawisma yang setuju menjalani eksperimen medis aneh: tengkoraknya dibor untuk membuka bagian otak tertentu. Setelah itu, ia mulai melihat trauma dan luka batin orang lain dalam bentuk visual yang mengganggu.

Manga Brutal

Homunculus menggunakan visual untuk menggambarkan kondisi batin atau sesuatu yang akan kehilangan kekuatannya jika disederhanakan untuk penonton umum. Adaptasi live-action Netflix membuktikan hal ini, dimana versi filmnya justru membingungkan karena terlalu banyak bagian penting yang dihilangkan.

Simak juga artikel seru lainnya dari Popstation.net:

Desscaras Ichi the Witch: Penerus Gojo Satoru

Kejutan Besar Chapter 7 Jujutsu Kaisen Modulo

Shiki One Piece: Fakta Mengejutkan di Balik Konsep Awal Sang Singa Emas

  1. Fire Punch

Karya Tatsuki Fujimoto (Chainsaw Man) ini berlatar di dunia beku pasca-apokaliptik, di mana kematian dan penderitaan menjadi hal biasa. Fire Punch menonjol karena berani membahas kehendak hidup, moralitas, dan makna keberadaan melalui cerita brutal yang ekstrem.

Fire Punch
Namun, tingkat kekerasan dan kontennya terlalu berat bagi studio besar. Beberapa bagian seperti arc Doma atau adegan film Togata menuntut ritme lambat dan penggambaran yang mendalam. Dengan risiko besar dan potensi pasar kecil, Fire Punch nyaris mustahil diadaptasi dengan layak.

  1. Manga Brutal – Dead Tube

Dead Tube bercerita tentang platform streaming fiktif yang memberi hadiah pada konten paling mengerikan dan menjijikkan. Tokohnya, Tomohiro Machiya, terjebak dalam dunia sadis bersama Mai Mashiro yang ingin merekam proyek-proyek berdarahnya.

Dead Tube

Manga ini adalah kritik tajam terhadap obsesi internet pada popularitas dan kekerasan. Temanya relevan dengan dunia sekarang, tapi juga sangat kontroversial. Temanya relevan dengan dunia sekarang, tapi juga sangat berisiko karena menyinggung isu seperti kekerasan digital dan eksploitasi visual.

  1. MPD Psycho

MPD Psycho membawa kamu ke labirin gelap tentang psikologi dan pembunuh berantai. Ceritanya mengikuti Yosuke Kobayashi, seorang detektif dengan gangguan kepribadian ganda, yang berhadapan dengan pembunuh sadis penuh misteri.

MPD Psycho

Jika manga ini diadaptasi ke dalam layar, mungkin saja menghasilkan karya setara Perfect Blue atau Paranoia Agent, tapi kekerasan ekstrem dan tema psikologis berat membuat manga ini hampir mustahil diangkat ke layar tanpa kontroversi.

  1. Spirit Circle

Spirit Circle adalah kisah tentang reinkarnasi dan beban kehidupan masa lalu. Hidup Fuuta Okeya berubah saat Kouko, murid pindahan, datang dan menyebutnya sebagai musuh bebuyutannya.

Manga Brutal

Ceritanya kompleks dan menyentuh. Fuuta harus menghadapi dosa dan tragedi dari kehidupan sebelumnya. Tapi karena berada di luar batas aman industri anime, Spirit Circle kemungkinan besar tidak akan pernah diadaptasi. Tapi guys, justru karena itu, manga ini layak dibaca.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *