Dalam dunia gaming, ambisi selalu menjadi hal yang layak dikagumi. Setiap developer ingin meninggalkan jejaknya sendiri, menciptakan game yang inovatif baik dari segi konsep maupun gameplay.
Namun, tidak semua ambisi berbuah manis. Ada game dengan ide berani dan mekanik baru, tapi karena berbagai alasan, mereka gagal menembus bayang-bayang karya-karya masterpiece lainnya. Berikut beberapa contoh game ambisius dengan potensi besar, tapi sayangnya tidak sukses di pasaran, tapi terlupakan dalam kerasnya industri gaming, yang sudah Popstation rangkum untuk kamu.
Vanquish: Game Ambisius yang Terlindas Waktu
Setelah meninggalkan seri Resident Evil, sutradara legendaris Shinji Mikami mencoba genre third-person shooter lewat Vanquish. Game ini menawarkan gaya bermain super cepat, di mana kamu bisa meluncur di lantai, menghindari peluru, dan menyerang musuh dalam adegan aksi yang memukau.
Meski gameplay-nya dipuji karena inovatif dan penuh energi, Vanquish dirilis pada tahun 2010, masa di mana banyak judul besar seperti Red Dead Redemption, Mass Effect 2, dan Halo: Reach mendominasi pasar. Akibatnya, game ambisius ini tenggelam dan baru dihargai oleh komunitas bertahun-tahun setelahnya.
ZombiU
Dirilis pada 2012, ZombiU dari Ubisoft adalah salah satu game zombie paling berani yang pernah dibuat. Alih-alih hanya bertahan hidup, game ini memperkenalkan mekanik unik. Setiap kali karakter mati, pemain berubah menjadi zombie, dan harus mengendalikan karakter baru untuk menemukan mayat lama dan mengambil kembali item-itemnya.
Sayangnya, meski konsepnya brilian, ZombiU eksklusif untuk konsol Wii U yang gagal. Karena penjualan yang rendah, sangat sedikit orang yang sempat memainkan game ini. Game ambisius ini pun menjadi permata tersembunyi yang jarang dikenal.
Simak juga artikel tentang game lainnya yang sudah Popstation sediakan buat kamu:
Game yang Baru Rilis di Genre MMO 2025
unVEIL the world: Game yang Baru Rilis dari NetEase
Lauma Dalam Genshin Impact Picu Kontroversi
Samurai Shodown: Ambisius Tapi Sunyi
Di saat sebagian besar game fighting menonjolkan kecepatan dan kombinasi serangan seperti Tekken atau Street Fighter, SNK memilih jalur berbeda lewat Samurai Shodown. Game ini menekankan strategi, ketepatan waktu, dan presisi mutlak, di mana satu pukulan bisa menentukan hasil pertandingan.
Meski tampil dengan grafis memukau dan gameplay yang unik, Samurai Shodown gagal menarik basis pemain yang konsisten. Salah satu penyebabnya adalah pasar game fighting yang terlalu padat. Game ambisius ini akhirnya hanya dikenang oleh komunitas kecil yang benar-benar memahami mekaniknya.
Resident Evil: Operation Raccoon City
Tahun 2012, Capcom mencoba menyegarkan seri Resident Evil lewat Operation Raccoon City, game co-op empat pemain yang berlatar di tengah wabah zombie. Konsepnya menarik: kamu kembali ke Raccoon City dan bertemu karakter ikonik seperti Leon, Claire, dan Nemesis.
Namun, pendekatan yang terlalu fokus pada aksi membuat game ini kehilangan elemen horor yang menjadi jiwa dari franchise Resident Evil. Akibatnya, Operation Raccoon City menjadi contoh klasik dari ambisi yang salah arah, dimana ketika pengembang lebih memilih mengikuti tren pasar daripada mempertahankan identitas asli.