Para penggemar Game FPS Terbaik akhirnya bisa bernapas lega. Setelah bertahun-tahun penuh eksperimen yang tidak selalu berhasil, EA menghadirkan Battlefield 6 sebagai titik balik yang solid. Game ini membawa kembali sistem kelas karakter klasik, mode single-player yang singkat tapi intens, dan mode kreatif Portal yang membuka peluang besar untuk konten komunitas. Yuk, bareng Popstation kita bahas lebih dalam tentang kebangkitan seri FPS legendaris ini.
Kembali ke Akar yang Sesungguhnya
Sejak pertama kali dirilis tahun 2002, Battlefield langsung mencuri perhatian lewat berbagai seri modernnya seperti Bad Company hingga Battlefield 4. Tapi sejak 2015, arah game ini sempat goyah. Hardline beralih ke tema polisi dan kriminal, BF1 kembali ke Perang Dunia I, BFV ke Perang Dunia II, dan 2042 mencoba masa depan tanpa sistem kelas. Dari semua eksperimen itu, Battlefield 2042 dianggap paling gagal karena meninggalkan identitas klasiknya dan mencoba gaya hero shooter yang tidak matang.
Untungnya, Battlefield 6 berhasil membawa kembali formula terbaiknya. Walaupun tidak menawarkan banyak hal baru, game ini kembali menunjukkan kekuatannya lewat sistem tembak-tembakan yang solid serta kehancuran skala besar yang menjadi ciri khasnya. Setelah lebih dari satu dekade, akhirnya hadir calon Game FPS Terbaik yang benar-benar terasa seperti Battlefield sesungguhnya.
Dalam kampanye berdurasi sekitar empat jam, kamu akan dibawa memimpin pasukan Dagger 13 yang terdiri dari empat kelas klasik yaitu Assault, Recon, Engineer, dan Support. Ceritanya berlatar pada masa depan dan mengikuti sekelompok tentara Amerika yang memburu organisasi rahasia bernama Pax Armata yang hadir dengan kekuatan bayangan yang menantang negara-negara besar. Kisahnya disajikan lewat potongan flashback dan adegan ala film Hollywood, mulai dari bendungan jebol, gedung runtuh, hingga percakapan sunyi bersama rekan satu tim yang tersisa.
Simak juga artikel game lainnya dari Popstation.net:
Kakek Gamer yang Main Game 6 Jam Sehari
Deathground: Game Survival Co-op Dinosaurus Resmi Rilis di Steam
Kundun: Lord of Darkness, Game Baru Rilis Bergaya MU Klasik
Cerita Menarik, Tapi Terlalu Cepat
Meskipun ceritanya cukup menarik, alurnya terasa terlalu cepat sehingga banyak detail penting terlewat begitu saja. Setiap karakter sebenarnya punya latar belakang menarik, tapi sayangnya hanya dijelaskan singkat lewat layar pemuatan. Akibatnya, tidak banyak ruang bagi pemain untuk merasa terikat atau peduli dengan mereka.
Meski begitu, aksi dan visual yang disajikan membuat kampanye ini tetap seru untuk dimainkan. Adegan baku tembak, ledakan besar, dan momen sinematik memberi ruang bagi kamu untuk mencoba berbagai senjata, kendaraan, dll sebelum masuk ke mode online yang jauh lebih sengit.
Mode Multiplayer yang Akhirnya Kembali Menggigit
Mode multiplayer di Battlefield 6 sepertinya tidak perlu inovasi yang besar untuk memikat pemain, karena kehadirannya saja sudah terasa istimewa bagi penggemar Game Fps Terbaik. Mekanik tembak-menembaknya kembali terasa tajam, dari pertempuran jarak dekat dengan SMG hingga duel jarak jauh di puncak bersalju Iberian Offensive, dengan pantulan cahaya dari scope yang muncul sepersekian detik.
Sejak awal perilisan, game ini sudah menghadirkan beragam peta dan mode menarik, berbeda dengan game layanan lain yang biasanya kosong di awal dan baru diisi lewat pembaruan bertahap.
Battlefield 6: Bukti Kuat Game FPS Terbaik Masih Hidup
EA menjanjikan tambahan konten musiman di masa depan, tapi jumlah aktivitas yang ada sekarang sudah cukup membuat kamu betah bermain berbulan-bulan. Satu hal yang mungkin sedikit mengganggu adalah antarmuka dan sistem menu yang terasa membingungkan. Namun, masalah ini masih bisa diperbaiki lewat pembaruan berikutnya. Menurut Popstation, Battlefield 6 menjadi bukti kuat bahwa EA peduli dan mendengarkan saran komunitasnya untuk membangkitkan Game Fps Terbaik.