Gege Akutami kembali mengejutkan dunia manga dengan karya terbarunya, Jujutsu Kaisen Modulo. Manga ini berhasil menepis semua keraguan meski mengambil latar 68 tahun setelah kisah asli Jujutsu Kaisen. Dengan kualitas cerita yang solid, Modulo kini dianggap komunitas sebagai manga generasi baru terbaik di Weekly Shonen Jump. Kali ini bareng Popstation, kita bakal kupas tuntas kenapa karya terbaru Gege ini disebut sebagai “raja” manga next‑gen.
Jujutsu Kaisen Modulo Mendekati Tonggak 10 Chapter
Jujutsu Kaisen Modulo sebentar lagi mencapai milestone 10 chapter dan sudah menarik perhatian besar dari komunitas. Sejauh ini, seri ini terbukti unggul dengan menyoroti karakter baru seperti Maru, Cross, dan Dabura.
Awalnya, banyak pembaca skeptis ketika Modulo diumumkan. Wajar saja, karena ceritanya berlangsung puluhan tahun setelah Jujutsu Kaisen asli, sehingga mayoritas karakter lama tidak lagi muncul. Namun, hanya dalam 9 chapter, Gege Akutami berhasil membalikkan keraguan itu. Komunitas kini jatuh cinta pada Modulo bukan karena mirip dengan seri sebelumnya, melainkan karena berani mengambil arah yang berbeda.
Jujutsu Kaisen Modulo: Manga Generasi Baru Terbaik
Dalam lanskap Weekly Shonen Jump saat ini, manga berkualitas semakin jarang. Seri besar seperti Jujutsu Kaisen (berakhir di chapter 271) dan My Hero Academia (selesai setelah hampir satu dekade) sudah pamit. Sementara itu, seri menjanjikan seperti Sakamoto Days mulai kehilangan momentum.
Di tengah kekosongan itu, Jujutsu Kaisen Modulo muncul sebagai opsi penting untuk mengisi celah kualitas. Dalam 9 chapter pertamanya, Modulo berhasil mengembangkan konsep energi kutukan menjadi lebih menarik, bahkan memperkenalkan elemen alien yang awalnya diragukan fans. Alih‑alih gagal seperti seri lain, Gege berhasil menjadikannya cerita fantastis. Sayangnya, manga ini dikonfirmasi sebagai seri pendek, padahal potensinya bisa jadi epik jika berlanjut lebih lama.
Jujutsu Kaisen Modulo Bisa Jadi Karya Terbaik Gege Akutami
Tidak hanya disebut sebagai manga generasi baru terbaik, Modulo juga dianggap sebagai karya sastra terbaik Gege Akutami sejauh ini. Jika Jujutsu Kaisen dikenal lewat aksi dan pertarungan, Modulo justru menonjolkan pengembangan karakter yang lebih dalam serta penggunaan bahasa yang lebih halus.
Progress Gege sebagai penulis terlihat jelas di sini. Meski masih muda, ia sudah menunjukkan masa depan cerah di industri manga. Modulo dianggap lebih berkualitas dibanding Jujutsu Kaisen, sesuatu yang jarang terjadi pada sekuel, menjadi bukti bakatnya. Hal ini juga karena Gege tidak menggambar sendiri Modulo, sehingga ia punya lebih banyak waktu untuk fokus pada perencanaan cerita.
Singkatnya, Jujutsu Kaisen Modulo adalah karya yang menyenangkan untuk dibaca dan layak disebut sebagai salah satu manga paling menjanjikan di era baru Shonen Jump.




