Keeper – Game Indie Artistik, Tapi Sepi Pemain di Steam

Sebuah game indie justru gagal total saat dirilis di Steam meski sebelumnya banjir pujian. Rating yang didapat sangat mengecewakan, membuat banyak orang bertanya-tanya kenapa hal ini bisa terjadi.

Meskipun dipuji karena gaya seni unik, storytelling surealis, dan dunia pasca-apokaliptik yang memikat, Keeper hanya mencapai kurang dari 200 pemain bersamaan pada hari pertama rilis, angka yang juga membuat komunitas terkejut.

Kali ini, Popstation mengajak kamu menyimak bagaimana sebuah Game Indie dengan potensi besar bisa mengalami nasib seperti ini. Apa yang salah hingga game yang dipuji banyak kritikus justru kurang diminati pemain? Simak ulasannya di bawah ini.

Pujian Kritikus Tidak Selalu Sama dengan Opini Gamer

Fenomena unik terjadi di dunia game. Sebuah game indie dari studio besar di bawah Microsoft mendapat banyak sanjungan dari kritikus. Mereka memuji gaya seni yang unik, cerita yang penuh imajinasi, dan dunia post-apocalyptic yang memikat. Namun, kenyataannya berbeda. Saat dirilis di Steam, jumlah pemain aktif bersamaan tidak pernah menyentuh angka 200. Data dari SteamDB mencatat puncaknya hanya 191 orang. 

Pujian Kritikus Tidak Selalu Sama dengan Opini Gamer

Grafik Bagus, Cerita Menyentuh, Tapi Tetap Sepi

Menariknya, game ini tidak dihujani kritik buruk. Justru banyak ulasan di Steam dan media besar yang menyoroti grafis indah, atmosfer romantis, serta interaksi halus antara karakter utama dengan pendamping kecilnya.

Meski begitu, game indie ini tetap gagal menarik perhatian komunitas gamer secara luas. Tapi ada juga game yang kebalikannya, game ini malah dapat lonjakan jumlah pemain; Escape from Duckov Steam Jadi Game Tiongkok Terpopuler Kedua.

Genre Walking Simulator yang Sulit Diterima

Sebagian orang menilai penyebabnya ada pada genre yang dipilih. Game ini masuk kategori walking simulator, genre yang lebih menekankan pengalaman, eksplorasi, dan emosi dibanding aksi. Genre ini memang punya karya besar seperti What Remains of Edith Finch atau The Stanley Parable. Namun, tidak semua studio mampu membuat gamer betah tenggelam dalam dunia yang lambat dan abstrak.

Selain itu, waktu rilis yang berdekatan dengan blockbuster besar seperti Ghost of Yotei dan Battlefield 6 membuat game ini tenggelam di lautan informasi.

Game Indie

Biar kamu juga ga larut tenggelam dalam informasi, kamu bisa simak informasi game lainnya; FC Online Resmi Hadirkan Gameplay Baru & Kartu 25TOTS, Steam Heboh Gara-Gara Game Viral Ini, dan masih banyak artikel lainnya yang bikin kamu tetap bisa update.

Promosi yang Kurang Maksimal

Alasan lain yang disebut banyak penggemar Xbox adalah kampanye promosi yang kurang menarik. Meskipun membawa label Microsoft, Keeper nyaris tidak tampil di event besar atau program Xbox Showcase, sehingga banyak orang bahkan tidak menyadari game ini sudah rilis.

Rating dan Reaksi Pemain Terhadap Game Indie Besutan Microsoft

Saat ini, Keeper memiliki rating “Mixed” di Steam, dengan banyak pemain mengeluhkan tempo permainan terlalu lambat, gameplay kurang menonjol, dan harga tidak sebanding dengan durasi pengalaman. Meski begitu, banyak gamer tetap memuji aspek artistik dan kreativitas proyek ini. Mereka menyebutnya sebagai Game Indie yang sarat emosi dan mampu menyentuh perasaan pemain.

Rating dan Reaksi Pemain Terhadap Game Indie Besutan Microsoft

Fenomena ini menunjukkan bahwa game indie tidak selalu berhasil meski mendapat pujian kritikus. Tanpa promosi yang kuat, genre yang tepat, dan momentum rilis yang pas, sebuah proyek bisa saja berakhir flop di Steam. Nah sobat Popstation, gimana menurut kamu? Apakah game ini memang kurang menarik bagi para gamer? Coba deh tulis pendapat kamu dan jangan lupa share juga artikel ini ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *