Guardian of the Galaxy Vol 3 menjadi film bioskop yang dibicarakan banyak orang di awal bulan Mei ini. Para penggemar Marvel memang sudah menantikan perilisan film ketiga dari sutradara James Gunn ini. Pasalnya, film Guardian of the Galaxy Vol 2 dirilis tahun 2017, atau sekitar 6 tahun silam. Tentu para penggemar Marvel sudah merindukan tingkah dan aksi para penjaga galaksi ini. Karena sudah berkesempatan menonton, Popstation.id sekarang akan memberikan penilaian alias review film Guardian of the Galaxy Vol 3 sebagai bentuk kerinduan.
Film Marvel terakhir yang dirilis sebelum film ini adalah Ant-Man: Quantumania. Jika boleh membandingkan, Guardian of the Galaxy Vol 3 jauh lebih baik meskipun film ini punya lebih banyak karakter di dalamnya. Penonton bisa merasakan emosi dan atmosfir cerita Guardian of the Galaxy khas sutdara James Gunn. Seperti kita tahu, James Gunn punya ciri khas penceritaan yang jenaka, nyeleneh namun tetap emosional dan mendetail.
Table of contents – Review Guardian of The Galaxy Vol 3
Fokus Pada Sosok Rocket
Setelah tampil di berbagai film mulai dari Guardian of the Galaxy Vol 1-2, Avengers: Infinity War, Avengers: End Game sampai Thor: Love and Thunder, para penggemar Marvel akhirnya disuguhkan dengan cerita atau asal usul karakter Rocket Racoon yang diperankan oleh aktor Bradley Cooper.
Seperti kita ketahui, kita nggak pernah tahu bagaimana seorang Rocket bisa mendapatkan nama sampai kecerdasan dan kemampuan berbicara meski ia adalah hewan yang berasal dari bumi. Dalam cerita juga, Rocket selalu menghindari topik tersebut saat ada orang yang bertanya tentang asal-usulnya. Nah dalam Guardian of the Galaxy Vol 3 semua rasa penasaran ini terbayarkan.
Rocket Racoon ternyata merupakan hewan korban percobaan oleh perusahaan dari sosok High Evolutionary yang bermimpi untuk menciptakan bumi tandingan dengan populasi masyarakat yang sempurna. Rocket adalah percobaan yang dianggap gagal meski ia sudah menderita. Meski demikian, Rocket punya kelebihan yakni dari otaknya dari bagaimana cara ia berfikir. Ya semua orang tahu kalau Rocket memang orang yang paling cerdas di antara para penjaga galaksi lain.
Alur Cerita yang Mengalir dan Mendetail
Yup, Guardian of the Galaxy 3 mungkin fokus menceritakan soal Rocket. Namun bukan berarti sepanjang film kita hanya melihat masa lalu dari spesies rakun tersebut. Cerita tetap berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan film ini juga menghadirkan beberapa karakter lama maupun karakter baru. Yang paling mencolok adalah karakter Kraglin, mantan rekan Peter Quill dan Yondu lalu ada juga karakter baru seperti Cosmo, anjing dari bumi yang punya kekuatan telekenisis dan yang paling fresh adalah kemunculan Adam Warlock yang diperankan oleh Will Poulter.
Sedikit spoiler, Guardian of the Galaxy Vol 3 bercerita tentang upaya seorang musuh di Marvel bernama High Evolutionary untuk menciptakan masyarakat yang sempurna. Untuk mencapai hal tersebut, ia membutuhkan Rocket. Ia kemudian mengutus Adam Warlock untuk membawanya, sialnya, Rocket terluka parah dan sekarat setelah penyerangan tersebut.
Untuk menyembuhkanya, member Guardian Galaxy lain kemudian harus melintasi galaksi dan mencari jalan keluar untuk membawa kembali sahabat mereka. Dalam perjalannya, ada banyak aksi pertarungan yang ciamik. Kita juga bisa melihat kondisi terbaru di galaksi MCU mulai dari kondisi tim ravengers sampai kondisi planet knowhere dan counter-earth. Saking mengalirnya, durasi film yang mencapai 2 jam 30 menit terasa sangat cepat.
Semua Karakter Mendapat Bagian
Hal yang membuat film Guardian of the Galaxy Vol 3 layak untuk kamu saksikan adalah cara penceritaannya yang padat. Meski hanya menggunakan alur maju mundur, entah kenapa film ini bisa memberikan bagian untuk masing-masing karakter. Yup, nggak ada karakter yang lebih menonjol dari karakter lainnya, semuanya mendapat bagian untuk tampil secara maksimal.
Maksudnya kita bisa melihat Star-Lord yang masih saja galau, Mantis yang masih mencari jati diri, Drax The Destroyer yang jenaka, Nebula yang bersemangat sebagian bagian dari Guardian of Galaxy, Gamora yang masih mencari keluarga, Groot yang sangat kuat sampai sosok villain High Evolutionary dengan ambisi jahatnya serta sosok baru Adam Warlock. Singkatnya, semua karakter di film ini bersinergi dan berkembang secara selaras. Hal ini menjadi ajaib mengingat ada banyak sekali karakter dalam film ini.
Jenaka Lalu Mengharukan
Salah satu ciri khas dari seri film Guardian of the Galaxy Vol 3 adalah gaya penceritaannya yang sangat jenaka. Yup sepanjang film kita akan melihat beragam jokes yang sangat absurd dan menggelitik. Semua karakter menyumbang kejenakaannya masing-masing. Komedi ini memang sangat melekat dan khas dari sosok James Gunn. Sejak film pertamanya, ia memang membentuk Guardian of Galaxy sebagai tim yang berisi orang-orang aneh di seluruh galaksi.
Kendati demikian, kejenakaan ini pada akhirnya berubah menjadi sangat emosional seiring waktu berjalan. Yup, banyak hal yang menyedihkan dalam film ini. Mulai dari rasa cinta Star-Lord pada Gamora sampai masa lalu Rocket yang begitu tragis. Penonton juga dipaksa untuk melihat pembantaian satu peradaban oleh High Evolutionary. Tapi, justru karena hal inilah, film Guardian of the Galaxy Vol 3 memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan bagi penontonnya. Yup, film ini 100% sangat layak untuk ditonton para penggemar Marvel.
Nasib Guardian of Galaxy Setelah Star-Lord Pergi
Ending dari film Guardian of the Galaxy Vol 3 cukup mengejutkan banyak penggemar. Pasalnya, kita akan melihat komposisi baru dari para penjaga galaksi ini. Maksudnya, banyak anggota baru yang bergabung. Misalnya ada sosok Cosmo sang anjing berkekuatan telekenisis, Kraglin yang menggunakan senjata Yondu sampai bergabungnya sosok Adam Warlock. Sebagai gantinya, tim penjaga galaksi ini kehilangan dua sosok yakni Peter Quill yang memutuskan untuk rehat dan tinggal di bumi untuk sementara waktu dan sosok Mantis yang ingin berpetualang mencari jati diri dan hal yang ia inginkan.
Baca Juga: Review Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
Karena Peter Quill atau Star-Lord sudah berpisah untuk sementara waktu, posisi kapten Guardian of Galaxy kini dipegang oleh sosok Rocket yang dibantu oleh partnernya, Groot. Sementara orang yang bertanggung jawab mengurus dan mengatur planet Knowhere sebagai markas besar adalah Drax The Destroyer dan juga Nebula. Anggota-anggota lain yang tersisa bertugas untuk pergi ke berbagai planet di seluruh galaksi untuk membantu peperangan mereka yang mendapat diskriminasi atau ditindas untuk mendapat kebebasan dan kemerdekaannya.
“Perpisahan” yang Berkesan
Hal yang paling menyedihkan saat menulis review film Guardian of the Galaxy Vol 3 adalah mengingat fakta kalau ini merupakan film terakhir sekaligus perpisahan dari sutradara James Gunn. Setelah mengerjakan film ketiga, James Gunn sudah resmi lepas dari Marvel Cinematic Universe. Kabarnya Gunn akan berfokus menggarap project dari DCEU. Terakhir, James Gunn menjadi sutradara untuk film Suicide Squad 2 dan serial Peacemaker yang diperankan John Cena.
Perginya James Gunn dari MCU ini mungkin saja menjadi kisi-kisi bahwa seri Guardian of the Galaxy nggak akan ada lagi dalam waktu dekat. Bahkan dalam post credit scene, kita hanya mendapat annoucment yang hanya menyebut “Star-Lord Will Return”. Artinya, hanya sosok Peter Quill saja yang akan ditampilkan di waktu yang akan datang.
Terlepas dari itu semua, film perpisahan dari sosok James Gunn ini begitu berkesan bagi para penggemar Marvel khususnya para penggemar Guardian of the Galaxy. James Gunn berhasil menutup seri yang menjadi tanggung jawabnya ini dengan sangat indah dan berkesan. Bahkan, James Gunn dengan maksimal menjawab semua pertanyaan mengenai cerita para anggota Guardian of Galaxy pada film ketiganya ini. Terima kasih James Gunn atas karya terakhirmu!
Nah itulah review film Guardian of the Galaxy Vol 3. Gimana nih menurut kamu? Apakah kamu sudah menonton film ini? Buat kamu yang penasaran dan belum yakin, nggak perlu khawatir. Film ini sangat layak untuk ditonton. Popstation.id memberikan rate 8,9/10 untuk film Guardian of the Galaxy. Perpisahan yang mengesankan!