Satu lagi game viral muncul di Steam dan langsung bikin heboh. Judulnya Norse: Oath of Blood. Game ini bukan dari studio besar, tidak pakai iklan gencar, tapi tetap berhasil menarik perhatian ribuan gamer. Bahkan sejak tampil di acara Steam Next Fest, game ini langsung masuk wishlist banyak orang.
Apa yang membuatnya viral? Jawabannya sederhana, Norse: Oath of Blood berhasil meramu elemen dari tiga game besar, Baldur’s Gate 3, Kingdom Come: Deliverance, dan Manor Lords dalam satu paket RPG berlatar abad pertengahan. Yuk kita kulik detailnya bareng Popstation.
Game Indie yang Menyalip Judul AAA
Di tengah banjir game AAA, jarang ada game indie yang langsung trending hanya beberapa hari setelah demo dirilis. Tapi Norse: Oath of Blood berhasil tampil viral.
Game ini dikembangkan oleh Arctic Hazard Studio, dan menawarkan pengalaman RPG taktis yang intens. Kamu akan merasakan atmosfer khas Eropa Utara, dengan sistem pertarungan berbasis giliran ala Baldur’s Gate 3, ditambah gaya cerita realistis seperti Kingdom Come, dan fitur pembangunan desa yang mengingatkan pada Manor Lords.
Meski masih versi beta, game ini sudah membuat puluhan ribu orang terpikat dan langsung menambahkannya ke wishlist Steam. Sebuah pencapaian yang jarang terjadi untuk game indie.
Simak juga artikel game lainnya dari Popstation.net:
Karakter Genshin Impact Lama Dapat Buff Besar, Ini Daftarnya!
Skor Pokémon Legends ZA Anjlok, Review Bombing Jadi Sorotan
Lost Ark Mobile Siap CBT Setelah 7 Tahun Pengembangan
Petualangan Gunnar Sang Prajurit Terbuang
Kisahnya dimulai dari Gunnar Gripsson, seorang prajurit buangan yang mencoba memulai hidup baru bersama kelompok tentaranya di tanah asing. Mereka berencana membangun kamp, tapi ternyata wilayah itu sudah dikuasai para bandit. Gunnar akhirnya bekerja sama dengan penduduk setempat dengan menumpas para bandit sebagai imbalan bantuan untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Cerita yang tampak sederhana ini dikemas dengan gaya penulisan yang natural dan dialog yang terasa hidup. Bahkan ada adegan kecil saat seorang petani disindir istrinya karena “lebih kuat di ladang daripada di ranjang.” Detail kecil seperti ini menunjukkan kekuatan storytelling ala RPG Eropa yang tidak basa-basi.
Pertarungan Taktis yang Bikin Kamu Serius
Sistem pertarungan Norse: Oath of Blood mengingatkan pada Baldur’s Gate 3 dan XCOM 2. Tapi game ini punya ciri khas sendiri. Pertarungan berlangsung di medan berbentuk grid, dan setiap karakter punya kemampuan unik. Setiap giliran terasa seperti permainan catur yang tegang, karena kamu harus menghitung, bekerja sama, dan kadang nekat.
Meski animasi dan optimisasi masih belum sempurna, demo ini tetap berhasil memikat komunitas internasional. Banyak yang memuji atmosfer abad pertengahan dan semangat hardcore yang ditawarkan.
Jadi, gimana menurut kamu? Apakah Norse: Oath of Blood pantas disebut game viral baru di Steam? Tulis pendapat kamu di kolom komentar Popstation.net, ya, siapa tahu kamu juga bakal terpikat sama game RPG satu ini.
